Permasalahan 8 Standar Nasional Pendidikan di SMA Negeri 2 Lengayang Tahun 2017
Permasalahan 8 Standar Nasional Pendidikan
STANDAR ISI
1. Belum sepenuhnya mengedepankan
kepentingan peserta didik
2.
Belum memperhatikan karakteristik
peserta didik, status sosial, ekonomi dan
gender.
3.
Pengem bangan kurikulum belum melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan,
termasuk di dalam nya kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja
4.
Dalam membuat RPP dan Silabus guru masih
mengadopsi dari internet/sekolah lain
5.
RPP guru belum memuat strategi PBM yang
bervariasi
6.
Kurangnya referensi tentang pengembangan
kurikulum
7.
Guru mengajar tidak berdasar SK/KD,
melainkan berdasarkan buku
8.
Lingkungan sekitar belum digunakan
secara optimal sebagai media pembelajaran
9.
Kurangnya kedekatan antar murid dengan
guru (tawuran)
10.
Pendidikan Karakter tidak ada
STANDAR PROSES
1. Dalam pengembangan silabus masih
banyak guru yang belum melakukan analisisi SK-KD.
2. Dalam penyusunan silabus masih banyak
guru melalui proses mengadopsi dan adaptasi silabus yang sudah ada.
3. Masih banyak guru menyusun RPP tidak
melampirkan instrumen penilaian dan atau soal yang tercantum dalam RPP tidak
merepresentasikan tujuan pada RPP.
4.
Guru belum mampu mengembangkan Silabus
ditingkat MGMP sekolah.
5. Prosentase guru yang mampu
mengembangkan RPP masih rendah
6.
Silabus dan RPP belum disyahkan Dinas
Pendidikan Kab/ Kota
7. Kualitas RPP yang disusun guru
kualitasnya belum baik (cenderung copy paste)
8. Beberapa guru belum menguasai tahapan
PBM yang baik, mulai dari membuka, inti (Ekplorasi, Elaborasi Konfirmasi),
penutup
9.
Beberapa guru belum mampu mengembangkan
bahan ajar
10. Beberapa
guru belum mampu mengajar minimal 24 jam/ minggu
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL)
1.
Nilai Kelulusan Siswa Masih Rendah
2.
Ketidakpercayaan guru terhadap kemampuan
siswa membuat nilai di katrol
3.
Minimnya lomba-lomba yang
diselenggarakan oleh Dinas Kabupaten/Kota
4.
Belum meraih kejuaraan di bidang
akademik dan non akademik ke tingkat propinsi/nasional
5.
Nilai UN masih rendah
6.
Akhlak dan kepribadian siswa rendah
7.
Siswa kurang tanggung jawab dalam
melaksanakan tugas
8.
Ekstra kulikuler kurang
STANDAR PENDIDIKAN DAN TENAGA
KEPENDIDIKAN
1.
Masih ada Guru BK yang kurang familiar dengan T IK
2. Masih terdapat guru yang membuat RPP
dengan copy paste
3. Masih ada guru yg kurang memanfaatkan
waktu efektif dalam PBM
4.
Latar belakang pendidikan tenaga
Perpustakaan dan Lab belum memiliki sertifikat
5.
Guru masih ada yang belum memiliki
sertifikat kompetensi,
6. Belum tersedianya tenaga yg
memadai/profesional utk tenaga pustakawan dan laboran
7. Kurangnya pengetahuan tenaga
administrasi (Pegawai TU)
8. Guru sering terlambat dalam perangkat
pembelajaran
9.
Kurangnya minat guru dalam PTK dan
pembuatan karya ilmiah
10. Jumlah
guru mapel belum memenuhi kebutuhan pembelajaran
STANDAR SARANA DAN PRASARANA
1.
Dalam pengoper asian internet masih sering terjadi
kemacetan
2.
Laboratorium fisika belum
memenuhi syarat
laboroatorium yang baik
3.
Kesulitan dalam pencatatan pengelolaan
aset sekolah
4.
Kelengkapan Laboratorium IPA dan
Laboratorium TIK masih kurang
5.
WC siswa kurang, tidak sesuai dengan
rasio jumlah siswa
6.
Pagar sekolah rusak/tidak ada, sehingga
berdampak pada tingkat keamanan sekolah yang agak terganggu, kurang terjamin
7.
Sekolah tidak memiliki ruang penunjang
kegiatan belajar dan ruang kegiatan kesiswaan, seperti Laboratorium IPA,
Laboratorium TIK, Laboratorium Bahasa, Ruang OSIS, Ruang UKS, Ruang
Keterampilan dan Kesenian, Ruang Perpustakaan, dll
8. Sekolah tidak memiliki gudang untuk
menyimpan peralatan dan perlengkapan
9. Sekolah tidak memiliki aula atau
ruang pertemuan
STANDAR PENGELOLAAN
1.
Tidak adanya rencana kerja jangka
menengah untuk mendukung pencapai an tujuan jangka empat tahunan
2.
Belum adanya kemitraan
3. Belum optimal pendayagunaan PTK dalam
pengelolaan
4.
Visi dan Misi dalam RKS belum optimal
5.
Kurang peran masyarakat tehadap sekolah
6.
Belum mampu memenuhi sarana pembelajaran
yang memadai, laptop, LCD, dll
7. Dalam menyusun RKS belum optimal
melibatkan semua pemangku kepentingan
STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN
1. Kemampuan orang tua peserta didik terbatas kar ena
sebagian besar dari ekonomi
menengah keb awah dan
miskin.
2.
Sebagian Program terkend ala
karena kekurangan biaya
3. Pembayaran Gaji Guru Tidak Tetap
tidak tepat waktu
4. Tidak ada sumbangan dari orang
tua/wali peserta didik
5. Sumber dana yang dimiliki sekolah
tidak mencukupi untuk memenuhi biaya operasional yang harus dikeluarkan sekolah
6.
Sumber dana datangnya sering terlambat,
sering sekali dananya cair setelah kegiatan berakhir, ditambah lagi birokrasi
yang bertele-tele
7. Belum melibatkan semua stakeholders
dalam penyusunan RAPBS
8. Kurangnya respon dari Pemda setempat
untuk membantu sekolah dalam hal pembiayaan
9.
Sekolah kesulitan untuk membiayai
kegiatan internal dan eksternal sekolah, karena keterbatasan dana
10. Ada
anggaran-anggaran yang tidak terduga, namun sekolah tidak dapat memenuhinya
11. Kesulitan dana untuk membayar
honor/gaji Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT)
12. Pembayaran honor/gaji Guru Tidak
Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) masih di bawah Upah Minimum Regional
(UMR)
STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN
1. Belum semua guru
melakukan hasil penilaian pembelajar an untuk analisis sebagai bahan
acuan dal am program perbaikan proses pembelajaran
2. Belum semua guru mengerti Mekanisme
dan Prosedur penilaian
3. Sebagian guru belum menguasai
penilaian sesuai dengan standar
4. Guru belum banyak yang melakukan
pemanfaatan hasil belajar untuk perbaikan PBM
5. Remedial teaching dan pengayaan belum
berjalan dengan baik
6. Prestasi UN masih dibawah rata-rata
Nasional
7.
Guru
nasih banyak yang belum mampu menyusun instrumen penilaian yang baik
PERMASALAHAN
DI SMA NEGERI 2 LENGAYANG
TERHADAP 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
TAHUN 2017
|
|
|
|
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PROPINSI SUMATERA BARAT
SMA NEGERI 2
LENGAYANG
2017
Posting Komentar